SNIPER86.COM, Malteng - Pendidikan sangatlah penting bagi generasi masa depan anak anak negeri, hampir di seluruh pelosok tanah air Indonesia pada umumnya dan di Provinsi Maluku. Namun, saat ini di Desa Rumah Olat maupun Musihulang nampaknya terhenti, akibat dari kondisi gedung sekolah yang terkena pelemparan saat konflik.
Kini, anak - anak kedua desa menangis akibat kondisi keamanan terganggu akibat ulah antar kelompok warga Desa Sawai - Musihulang dan Rumah Olat Kecamatan Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) terlibat konflik pada tanggal 3 April 2025, yang menimbulkan kesedihan terhadap anak - anak generasi masa depan bangsa, khususnya generasi masa depan basudara di Bumi Nusa Ina (Tanah Seram).
Oleh karena itu, Dandim 1502/Masohi Letkol Czi. M. Yusuf Aksa, S.T., M.M., merasa prihatin dan peduli terhadap dunia pendidikan, terkhusus anak-anak yang ada di Desa Musihulang maupun Rumah Olat.
Orang nomor satu di Komando Distrik Militer (Kodim) 1502/Masohi Letkol Czi M. Yusuf Aksa, S.T., M.M., menyatakan kepeduliannya dan keprihatinan terhadap Pendidikan yang sempat terganggu akibat peristiwa tersebut.
Seakan sudah mendarah daging, sehingga ketika mendengar soal anak - anak putus sekolah dibangku pendidikan, hati bergetar dan berkata kapan bisa ketemu dengan anak - anak yang putus sekolah?, apalagi melihat secara langsung seperti yang ada pada kedua tersebut, saat kejadian sampai saat ini.
"Kami akan berkoordinasi dengan para guru dan orang tua, agar anak- anak harus kembali aktif sekolah seperti biasa, namun orang tua siswa bahkan para guru merasa khawatir soal keamanan, itulah persoalan yang menimpa pendidikan anak - anak kita di kedua desa ini," katanya kepada media ini, Kamis (10/4/25).
Namun Dandim menyampaikan kepada para orang tua siswa, agar memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada aparat keamanan untuk melakukan pengamanan, terhadap keberlangsungan pendidikan.
Dandim juga berharap kepada para orang tua, agar jangan terlantarkan pendidikan anak - anak ini, karena tidak tahu bahwa dari puluhan dan ratusan dari anak anak ini, Dandim sangat yakin ada diantara mereka yang cikal bakal menjadi orang yang terbaik di Tanah Nusa Ina ini dan Maluku serta Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh karena itu, kata Dandim, mulai Rabu 9 April 2025, anak - anak sudah harus kembali masuk sekolah seperti biasa. Terkait keamanan menjadi tanggung jawab aparat keamanan, khususnya personil TNI dari Kodim 1502/Masohi.
"Saya perintahkan untuk melaksanakan pengamanan saat ke sekolah dan pulang sekolah, termasuk saat proses belajar mengajar di kelas dijaga dan diamankan. Selain personil TNI dari Kodim 1502/Masohi, juga ada personil TNI dari Batalyon 731/ kabaresi dan personil Brimob serta Personil kepolisian dari Polres Maluku Tengah," kata orang nomor satu di Kodim 1502/Masohi ini.
Dengan adanya perintah Dandim, akhirnya hari pertama dimulainya proses belajar mengajar tepat pada hari Rabu 9 April 2025, dan keamanan tetap terjamin sebagaimana yang disampaikan oleh Dandim 1502/Masohi.
Selanjutnya, Dandim berharap, semoga perdamaian ketiga desa besaudara ini dapat dipertemukan dalam bingkai persaudaraan yang pernah terjalin selama ratusan tahun dari Leluhur hingga anak cucu saat ini.
"Mari kita saling memaafkan satu sama lain, karena pertikaian seperti ini tidak ada sedikitpun keuntungan diantara kita, tapi yang ada hanyalah sebuah kerugian besar bagi kita semua. Terutama pendidikan anak - anak kita, baik yang ada di Desa Sawai, Musihulang maupun Rumah Olat, anak - anak ini adalah generasi penerus bangsa di bumi negeri para Raja, khususnya Bumi Nusa Ina (Tanah Seram) yang kita Cintai bersama," ujar Dandim.
"Kalau bukan katong Basudara Orang Seram Par Baku Bae. Memaafkan satu sama lain dan lupakan serta tanamkan atau kuburkan persoalan kemarin itu. Mari kita saling bahu membahu memperbaiki kekhilafan, kekeliruan dan kesalahan kita, karena sudah saatnya katong orang Seram Harus Satu hati, Satu tekad dan Satu Niat, demi kejayaan Tanah kelahiran kita, Nusa Ina," ajak Dandim.*(MM.S86)