• Pencarian

    Copyright © sniper86.com
    Best Viral Premium Blogger Templates


     

    Denpasar Bali, Umat Penghayat Gelar Umbul Mantra

    Rabu, 09 April 2025, 12:43:00 PM WIB Last Updated 2025-04-09T07:59:52Z

    SNIPER86.COM, Denpasar - Bertepatan dengan Selasa Kliwon 8 April  2025, DPD Himpunan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME (HPK) Provinsi Bali, mengadakan kegiatan bertajuk "Umbul Mantra Nusantara" yang dihadiri oleh Penganut Penghayat Kepercayaan dan Tokoh Lintas Agama.

    Kegiatan yang dijadwalkan mulai pukul 17.55 Wita ini berlangsung secara khidmat dan khusyuk.

    "Acara Umbul Mantra atau doa bersama ini merupakan program kerja rutin DPD HPK Bali, sebagai organisasi induk penghimpun kaum penghayat, baik itu secara perorangan maupun kelompok/organisasi, karena sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/PUU-XIV/2016 tentang judicial review Undang-Undang Administrasi Kependudukan, maka kaum penghayat telah mempunyai legal standing yang sama dengan para saudaranya dari 6 agama lain (Islam, Kristen, Katolik, Protestan, dan Konghucu)," ucap Romo Basilius Budi Dharma Ketua HPK Bali, saat ditemui awak media disela-sela kesibukannya memimpin acara.

    Romo Budi demikian panggilan akrabnya menyampaikan, bahwa kaum penghayat sebagai bagian dari anak bangsa, dan pewaris kepercayaan asli nusantara, akan senantiasa menjalankan dan melestarikan ajaran leluhur, sehingga jati diri bangsa khususnya terkait budaya asli Nusantara akan terjaga kelestariannya.


    Doa Lintas Agama atau Umbul Mantra Nusantara yang dibuka dengan pembakaran gondo arum (kemenyan- red), serta dihaturkan ubo rampe (sajen) kepada Gusti Pengeran ingkang Moho Widi (Tuhan YME), kemudian dilanjutkan doa secara bergantian oleh Penghayat Kangmas Haryo Sujatmiko, Tokoh Hindu Ida Acharya Rishi Sadhu Giriramanda dan Shri Guru Ganasena Mundi, serta Tokoh Pemuka Budha Bhante Citta dari Budhayana Mojokerto, Jatim.

    Selesai kegiatan, Umbul Mantra Nusantara, prosesi dilanjutkan dengan kegiatan ramah tamah yang juga dihadiri Romo Hyang Anthony dari Padepokan Mas serta seorang Praktisi Spiritual, Pakar dan Peneliti Sejarah Bali Ngurah Paramartha, Jro Morgan Suarta, Kangmas Kris Pesraman Sabda, Master gitar klasik Bali Lianto Tjahjoputro, Muhammad Tosandy dari Sameton Muslim Bali, Bapak Sony Theo dari Mojokerto, Jatim, serta dihadiri oleh pengurus DPD HPK Bali.

    Dalam ramah tamah tersebut, para undangan yang hadir menyampaikan agar kegiatan yang diinisiasi oleh HPK Bali ini, dapat menjadi agenda rutin yang harus terus dilaksanakan untuk menjadikan NKRI yang lebih harmoni dalam keberagaman, sebagaimana semboyan negara Bhineka Tunggal Ika.

    "Untuk kedepan HPK Bali sebagai wadah yang menghimpun kaum penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME, akan berperan aktif khususnya pada pengembangan pendidikan yang berbasis pada warisan ajaran leluhur Nusantara, yang dikenal sebagai ajaran Budi Pekerti. Kami sangat malu, ketika beberapa waktu lalu menjumpai utusan dari negeri Thailand menyampaikan bahwa ajaran Budi Pekerti yang berasal dari Swarnadwipa (Sumatra/Sriwijaya saat itu red.), diajarkan secara masif di negerinya guna memperkuat jati diri bangsa. Bangsa manca nagari saja mau menjalankan dan mengamalkan ajaran leluhur kita, masak kita sebagai anak cucu pewaris hanya diam berpangku tangan," terang mantan pecinta burung perkutut ini.

    Maka oleh karena itu lah, HPK Bali akan segera memulai program kerja pengajaran Budi Pekerti, pada tingkat pendidikan TK dan SD di sekolah sekolah yang telah memiliki afiliasi kerjasama dengan HPK Bali.

    "Semoga kedepan harapan kita untuk memiliki generasi penerus, yang kuat dan berdikari sesuai jati diri asli Nusantara akan terwujud," tegasnya menutup acara.

    Tepat pukul 23.30 WITA kegiatan Umbul Mantra ditutup dengan foto bersama, dan akan bertemu kembali pada bulan Mei 2025, sebagai agenda rutin selanjutnya. Anawarata Jayamahe Nusantara.*

    (HBS)
    (Antoni)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini