SNIPER86.COM, Malteng - Kondisi keamanan pasca konflik antar kelompok masyarakat Desa Sawai - Rumah Olat dan Masihulang, kini terkendali dengan baik oleh pihak keamanan TNI - Polri. Namun satu hal yang menjadi perhatian kita bersama adalah menipisnya masalah ekonomi yang menjadi kebutuhan warga di pengungsian, tentu semua ini menjadi tanggung jawab kita semua.
Berdasarkan perintah Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, S.H., LLM., untuk melakukan koordinasi dengan pihak pimpinan perusahaan Budidaya Udang Terpadu (Unit Hatchery) PT. Wahana Lestari Investama (WLI) Mr. Ong Jason dan Karel A.Ralahalu, terkait dengan bahan bakar sudah dilakukan oleh Dandin 1502/Masohi dan hasil koordinasi pihak perusahaan membantu bahan bakar sebanyak 200 liter untuk kedua desa, masing-masing mendapatkan 100 liter untuk Rumah Olat dan Masihulang, Kamis (9/4/2025).
Dandim 1502/Masohi Letkol Czi. M.Yusuf Aksa menyatakan, bahwa kondisi keamanan saat ini berangsur - ansur membaik. Ini semua atas kerja keras semua stakeholder yang ada dibumi nusa ina.
"Kami dari pihak Kodim 1502/Masohi dan sejumlah personil kodim bersama personil TNI dari 731/Kabaressi serta personil Brimob yang ada saat ini, selalu melakukan koordinasi dengan warga dan para tokoh masyarakat, demi tercipta suasana yang aman, nyaman dan harmonis dalam kehidupan sehari hari sebagai orang basudara di tanah nusa ina ( tanah seram)," kata Dandim.
Dandim 1502/Masohi Letkol Czi. M. Yusuf Aksa, kepada media ini melalui Telepon selulernya pagi ini tepat pukul 09.35 Wit, menjelaskan, bahwa menipisnya bahan bakar dan kebutuhan - kebutuhan lain di pengungsian diharapkan adanya solidaritas dan kerjasama untuk dan dapat membantu di tempat pengungsian, baik itu kedua Desa Rumah Olat dan Desa Masihulang serta Desa Sawai, karena sudah menjadi tanggung jawab bersama.
Menurut orang nomor satu di Kodim 1502/Masohi, bahwa kurang lebih delapan (8) hari ini, belum berkesempatan untuk ke Kota Masohi dan masih tetap di pos pengamanan perbatasan ketiga desa bersama personil TNI dan Brimob juga personil kepolisian dari Polres Maluku Tengah yang sedang melaksanakan pengamanan di perbatasan ketiga desa.
Bahkan saat ini, pihaknya sudah mendirikan pos tetap di ketiga desa dan pos tersebut tidak menutup kemungkinan akan dibangun secara permanen, ini artinya untuk selalu memberikan penyuluhan kepada warga masyarakat sehubungan dengan kehidupan hari ini dan kedepan lebih baik dari hari ini.
Kemudian saat ini, selain membantu warga memotong kayu bakar untuk kebutuhan dan kebutuhan lain, Aparat keamanan TNI - Polri dan Brimob yang sedang berada disini selalu giat - giat untuk membantu warga masyarakat membersihkan tempat tinggal, akibat dampak saat konflik yang terjadi pada 3 April 2025 yang lalu.
"Kini kami dari pihak Aparat TNI - Polri sedang berusaha untuk memberikan pengamanan yang maksimal dengan pelayanan, atas kebutuhan warga masyarakat yang membutuhkan bantuan," tutupnya.*(MM.S86)