• Pencarian

    Copyright © sniper86.com
    Best Viral Premium Blogger Templates


     

    Terkait Bentrokan di Maltra, Wakil Ketua Komisi III DPRD Maluku Minta Kapolres di Evaluasi Copot

    Senin, 17 Maret 2025, 4:43:00 AM WIB Last Updated 2025-03-16T21:44:43Z

    SNIPER86.COM, Ambon - Bentrokan yang terjadi di Maluku Tenggara (Maltra) mengakibatkan 2 warga kehilangan nyawa dan beberapa lainnya mengalami luka - luka, termasuk 9 anggota Polres Maltra mengalami luka luka, sebagaimana disampaikan di oleh Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol. Aries Aminnulla. 

    Bentrok terjadi antara kelompok pemuda dari Lorong Karang Tagepe dan Lorong Pemda, sekitar pukul 01.10 Wit di Landmark, lokasi yang menjadi tempat penyerangan berulang - ulang kali.

    Hal tersebut mendapat kecaman keras dari Anggota DPRD Maluku, Ketua Fraksi PKB yang juga Wakil Ketua Komisi  III DPRD Maluku Mumin Refra, S.H. yang disampaikan kepada media ini melalui telp Seluler pada Minggu (16/3/2025).

    Mumin Refra, selain Ketua fraksi PKB DPRD maluku dan Wakil Ketua III DPRD Maluku, ia juga adalah putra Key Maluku Tenggara, sedih bercampur marah ketika mendengar berita ini.

    "Mustinya di Bulan Ramadhan ini kita saling menghargai dan menghormati satu sama lain, sehingga bagi yang melaksanakan Ibadah Ramadhan jangan terganggu oleh hal - hal yang menimbulkan masalah - masalah sosial dan budaya, yang dapat merusak pola tatanan kehidupan masyarakat key khususnya dan masyarakat wilayah Maluku Tenggara pada umumnya," kata Munim Refra.

    Mumin Refra menduga keras, berbagai peristiwa yang terjadi selama ini sepertinya ada by desain atau otak dibalik peristiwa tersebut, karena kejadian seperti itu berulang kali terjadi di lokasi yang sama.

    "Nah, kalau peristiwa yang terjadi ini, berulang kali di tempat itu dan sampai saat ini belum dapat mengantarkan para pelaku ke lembaga peradilan hukum, pasti akan menjadi rutin peristiwa seperti ini. Pertanyaannya, masa selama ini pihak aparat kepolisian dengan peralatan intelektual dan profesional tidak dapat mendeteksi pihak pihak yang diduga menjadi aktor dan pelaku lapangan?. Lalu Polisi kerja apa dan tugasnya seperti apa, inilah yang patut kami duga ada yang mendesain peristiwa peristiwa seperti ini ," ucap Munim Refra.

    Oleh karena itu, dengan tegas Mumin Refra menyatakan dengan tegas, bahwa dirinya meminta parat keamanan harus tegas, cepat dan tepat bertindak untuk menangkap pihak - pihak yang diduga atau diketahui sebagai Aktor dan pelaku lapangan.

    "Jangan biarkan anak - anak yang tidak paham apa apa lalu kemudian dijadikan sebagai pelaku, ini sesuatu yang tidak bagus, tetapi harus dicarikan yang sebenar-benarnya aktor dan pelaku lapangan itu dan tangkap," tegas Mumin Refra.

    Politisi PKB yang juga Ketua Umum Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PW.IKA- PMII) Provinsi Maluku ini lebih mempertegas kepada aparat penegak hukum dalam hal ini Kepolisian Resort (Polres) Maluku Tenggara, bahwa para aktor dan semua pelaku lapangan harus di tangkap.

    "Harus ditangkap, selanjutnya ditetapkan sebagai tersangka, kemudian kalau alat bukti cukup kuat berarti bisa di proses hukum, karena sudah sangat mengganggu tatanan kehidupan sosial dan budaya kita sebagai orang Key," kata Mumin Refra dengan tegas.

    Selain itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Maluku ini dengan tegas meminta agar Kapolres Maluku Tenggara di evaluasi, bila perlu dicopot. Polda Maluku harus segera mengambil alih, karena kejadian seperti ini bukan sekali tapi terus menerus dan menelan korban nyawa manusia yang tidak berdosa.

    "Apakah ini dibiarkan begitu saja atau diduga ada kongkalikong antara para aktor dan pihak - pihak tertentu, karena selama ini tidak pernah ada rasa kedamaian, baru kejadian ini di Bulan Ramadhan, bulan yang penuh mulia dan ampunannya," ujar Refra.

    Mumin Refra juga menjelaskan bahwa masyarakat Key khususnya dan umumnya Maluku Tenggara adalah masyarakat yang kuat dalam tatanan adat, sangat beradab dalam perilaku sosialnya, yang berbudi pekerti, cinta mencintai, baku sayang dan saling bahu membahu, inilah masyarakat yang memiliki ketahanan sosial yang cukup baik dan bagus.

    "Sehingga janganlah kita kotori dengan orang orang berperilaku yang tidak bermartabat dan tidak bertanggung jawab serta menginginkan peradaban kita, adat istiadat yang tinggal oleh para leluhur kita hancur oleh pihak pihak yang diduga sebagai aktor, yang mendesain kejadian kejadian seperti yang ada saat ini. Ini sudah sangat berlebihan, dan hal tersebut tidak bisa kita diamkan," jelasnya.

    "Memasuki Idul Fitri, janganlah. Kami berharap sangat kepada Bapak Kapolda Maluku untuk mendengar suara kami. Segera evaluasi Kapolres Maluku Tenggara dan copot dari jabatannya, karena kami nilai Kapolres tidak mampu untuk menangani permasalahan ini," petik Refra.

    Oleh sebab itu tidak kata lain kepada pihak Aparat kepolisian untuk bertindak tegas , cepat dan akurat, sehingga para aktor disekitar situ atau dimana saja segera di ambil dengan tegas demi kemaslahatan orang banyak karena peristiwa seperti ini terus terjadi dan mengorbankan nyawa manusia,  harapan kami agar Polda maluku segera mengambil alih pengamanan di polres maluku tenggara dan desakan kami berkali kali agar kapolres maluku tenggara segera  dievalusi dan kemudian dicopot dari jabatan Kapolres dan  diambil alih langsung oleh Polda maluku," Desakan berkali kali dari Ketua Fraksi PKB DPRD Maluku yang juga Wakil Ketua Komisi III ini.

    Dia juga berharap, agar Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara untuk bergerak cepat bersama aparat keamanan dari Polda Maluku dan TNI serta Pemerintah Provinsi Maluku, untuk dapat memberikan rasa aman dan nyaman sekaligus ikut membantu menangani korban yang meninggal dunia dan luka luka, termasuk aparat kepolisian dari Polres Maluku Tenggara.

    "Kami semua masyarakat Maluku Tenggara, mengerti tentang kehidupan dan kesejukan dalam sebuah ikatan adat istiadat katong semua masyarakat orang Key khususnya dan masyarakat orang Maluku Tenggara umumnya, sebagai tanggung jawab kita semua untuk tanah negeri kita. Mohon maaf saya tidak ingin sebutkan, tapi jika masyarakat mengerti yang saya sampaikan ini," ucap Munim Refra.

    "Ingat, bahwa Ramadhan sudah hampir dipenghujung dan mendekati Hari Raya Idul Fitri. Kami minta agar pihak aparat keamanan tetap melaksanakan tugas mulia dan memberikan keamanan kepada masyarakat dengan baik, rasa aman dan nyaman, arif serta bijaksana," sambungnya.*(MM.S86)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini