Teks Foto : Crusher Penggilingan batu yang dikeluhkan warga Serba Jadi (24/3).
SNIPER86.COM, Deli Serdang - Warga Desa Serba Jadi Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang resah, polusi udara menghantui warga sekitar.
Mesin pemecah batu atau crusher yang beroperasi setiap hari di sekitar perumahan warga di Jalan Megawati itu terus menghantui, berdampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat. Pencemaran udara, kebisingan, dan peningkatan timbulan sampah terus menghantui.
Dampak lingkungan
Pencemaran udara: Debu yang dihasilkan dari proses pemecahan batu terus mencemari udara.
Polusi suara: Kebisingan yang dihasilkan mesin crusher terus mengganggu ketenangan lingkungan sekitar dan mengganggu habitat satwa liar.
Potensi tumpahnya limbah B3: Limbah B3 dapat tumpah selama operasional mesin crusher.
Salah seorang warga yang tak mau disebut namanya, Senin (24/3), saat ditemui soal adanya Crusher yang selama ini beroperasi mengatakan, bahwa mereka selama ini merasa terganggu. "kami sebenernya sangat terganggu," ucap warga.
"Memang sudah lama, Crusher Penggilingan batu beroperasi, tapi kami warga sekitar sangat resah dan terus dihantui soal polusi yang berdampak kepada kami, tapi mau bilang apa, kami rakyat kecil," ujarnya.
Dengan adanya Crusher tersebut beroperasi, jelas hasil pertanian warga tidak maksimal, berbeda waktu belum ada Crusher Penggilingan batu beroperasi. "Tapi ya mau bilang apa, kami cuma berharap agar ada yang bisa merubahnya," ucap warga kembali.
Kepala Desa Serba Jadi, saat dikonfirmasi awak media ini, Senin (24/3) via WhatsApp pribadi nya soal Perusahaan Crusher Penggilingan batu apakah ada izin nya mengungkapkan, bahwa Pemerintah Desa tidak mengetahui hal itu. "Mengenai segala sesuatu kegiatan perusahan yang ada dijalan tol megawati, kami Pemerintah Desa tidak mengetahui pak," jawab Kades.
"Karena perizinan sudah langsung pihak perusahaan mereka ke pusat untuk mengurusnya, disoal apakah Kadus mengetahui soal Crusher tersebut ada izin, langsung aja pak koordinasi ke beliau, Kadus kan pimpinan diwilayahnya, harus mampu menyelesaikan kepentingan masyarakatnya," jelas Kades.
"Jadi jika bapak ingin kejelasan perihal perizinan di wilayah tol megawati, mungkin akan lebih jelas jika bapak mengkonfirmasi langsung ke Kadus nya ya pak," jelasnya lagi.
Terkait hal tersebut, awak media terus mencoba mengkonfirmasi ke Kadus di mana tempat Crusher yang menjadi keluhan warga melalui via WhatsApp pribadinya, sampai berita ini diterbitkan tampak WhatsApp Kadus belum aktif.*(R-2)
Bersambung....