Ket Poto : Masyarakat Labuhan Batu Utara resah banyaknya peredaran narkoba.
SNIPER86.COM, Labura - Peredaran narkoba di Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhan batu Utara (Labura) sudah sangat mengkhwatirkan dan meresahkan warga, diminta Kapolres Labuhanbatu, AKBP. Bernhad L Malau, S.I.K., MH., mengerahkan kekuatan dan kemampuan jajaran polres dibawah naungannya untuk menangkap dan memberantas terduga bandar-bandar sabu yang hampir setiap dusun dan Desa disana sudah memiliki wilayah pasar masing-masing dalam peredaran narkoba diantaranya, dusun pasar pagi, Kelurahan Gunting Saga, Inisial RZ, Damuli Pekan inisial ST dan E, Desa Gunung Melayu inisial BS, serta Desa Lobuhuala inisial M.
Hal tersebut, bukan lagi hal yang tabu dan menjadi rahasia umum akan peredaran narkoba yang semangkin marak dan merebah dimana-mana yang merupakan kegiatan ilegal yang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Republik Indonesia tercinta, yang juga sebagai sumber dan dasar timbulnya dugaan tindak pidana lainnya, seperti pencurian, begal, pembunuhan, dan kekerasan dalam rumah tangga serta dugaan tindak pidana lain sebagainya.
Sama halnya pengakuan masyarakat disetiap desa disana saat disambangin wartawan yang melakukan investigasi lapangan, bahwa masyarakat disana mau memberikan informasi namun nama-nama mereka jangan disebutkan dalam pemberitaan, karena takut dan terancam keselamatan mereka apabila para terduga bandar atau pengedar narkoba mengetahuinya.
"Bukan apa-apa, terkait sudah banyaknya peredaran narkoba di kampung kita, bahkan disetiap desa khususnya di Kualuh Selatan ini lah dulu kita bilang, sudah semangkin banyak dan itu semua seakan tidak pernah bisa tersentuh hukum yang ada. Sebab, semuanya seperti udah ada cipta kondisi baik sesama terduga bandar atau pengedar narkoba jenis sabu-sabu itu, jadi sulit kayaknya memberantasnya kalau tidak ada keseriusan dan kesungguh-sungguhan pihak Aparat Penegak Hukum (APH)", ucap warga, yang tak mau nama mereka disebutkan, Jum'at (21/2/2025).
Lanjut mereka, menjelaskan lagi, seperti salah satu penangkapan atau penggerebekan terduga bandar inisial ST yang berada di Damuli Pekan, Simpang Membot jalan lintas menuju Desa Bandar Lama, yang sudah berulang kali dilakukan penangkapan dan penggerebekan, oleh pihak polisi yang bekerjasama dengan pemerintah desa disana, namun tidak pernah membuahkan hasil dan efek jera bagi mereka.
"Macam satu terduga bandar di Damuli Pekan itu lah, tiap kali dilakukan pengrebekan dan penertiban selalu tidak membuahkan hasil dan efek jera bagi mereka, tak berselang lama dari kejadian itu, Meraka sudah kembali buka dan hanya pindah tempat dan tak jauh dari tempat semula. Karena, diduga semua pelanggan dan pembeli narkoba jenis sabu-sabu itu, tidak terlalu sulit mengetahuinya. Namun APH tak pernah berhasil saat melakukan penggrebekan", kesal warga, saat berbincang-bincang dengan wartawan.
Sama halnya sebuah pengakuan salah satu tokoh masyarakat di Desa Lobuhuala yang juga tak mau namanya dipublikasikan dalam pemberitaan mengutarakan, bahwa kembali mengkhwatirkan anak-anak dimasa depan khusnya di daerahnya desa Lobuhuala, saat mengetahui mantan terduga terpidana yang berulang kali sudah ditangkap APH berinisial M yang begitu keluar dari penjara selalu melanjutkan usahanya sebagai terduga bandar narkoba yang lumayan banyak dan luas jaringannya.
"Inilah.., sudah keluar kawan tu, yang bolak-balik masuk penjara karena masalah narkoba, namun tak pernah itu jera dan taubat. Memang lumayan jaringan dia (inisial M) itu sebagai terduga, mulai dari pengguna, sampai pada keamanannya dalam menjalankan kegiatan haramnya tersebut. Kalau tak begitu, mana mungkin dia si M itu sanggup terus membuka usahanya itu terus-terusan tanpa ada yang di kwatirkannya". Tegas, tokoh masyarakat Desa Lobuhuala.
Dan belum lama ini juga, pengakuan seorang warga dari Desa Gunung Melayu, yang juga menjelaskan kekwatirannya terhadap eksisnya terduga bandar inisial E di Perkebunan sawit PT. Sinar Mas, di dusun Simpang Siranggong Desa Damuli Pekan, yang langsung berbatasan dengan dusun III Kampung Lalang, dan dusun situngir desa Simangalam, yang juga kerap di grebek dan dilakukan penangkapan oleh APH namun selalu tak membuahkan hasil, dan terus eksis.
"Aiihh...., terusnya si E itu sebagai terduga bandar yang beroperasi menjual barang haram jenis sabu-sabu itu eksis disana, meski berulang kali digrebek dan dilakukan penangkapan tapi selalu tak membuahkan hasil. Tak berselang lama dari tindakan yang dibuat pihak APH dan pemerintah Desa disana, mereka kembali membuka transaksi jual beli narkoba itu dan hanya pindah disekitaran sawit perkebunan PT. Sinar Mas itu nya!" Pungkas warga Desa Gunung Melayu yang juga tak mau namanya disebutkan.
Meneruskan penjelasannya, warga Desa Gunung Melayu tersebut, mengutarakan lagi bahwa di dusun VII Sinar Toba, terduga bandar narkoba inisial SB yang baru-baru ini juga dilakukan pengrebekan dan penangkapan oleh APH, dampak dari pemberitaan di salah satu dimedia online, namun tidak ada kekwatiran dan efek jera bagi terduga bandar narkoba jenis sabu-sabu itu tetap santai kembali membuka dan bertransaksi barang biadap tersebut.
"Teringat lagi, terduga bandar di dusun Sinar Toba inisial SB itu. Baru-baru ini dia (SB) juga digrebek dan di cari APH, namun tidak berselang lama dan dianggap sudah aman kondisi, dari para informan mereka, maka kembali lagi dia (SB) eksis berjualan dan bertransaksi barang haram dan biadap itu, payah lah!" Tegasnya, dengan nada kesal akibat tidak ada hasil yang signifikan positif dari tindakan APH yang tak membuahkan hasil positif akan peredaran narkoba yang mengkhwatirkan generasi muda.
(R-2)