• Pencarian

    Copyright © sniper86.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Ketua LP3AD Himbau Jangan Tertipu, Proyek P3 TGAI Tak di Garap Pihak Ketiga

    Sabtu, 21 Desember 2024, 5:40:00 PM WIB Last Updated 2024-12-21T10:40:54Z

    SNIPER86.COM, Agara - Muhammad Masir menjelaskan, Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) adalah merupakan program Padat Karya Tunai dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air menggunakan dana APBN, Sabtu (21/12/24).

    Pelaksanaan P3-TGAI dilakukan sesuai dengan Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis P3-TGAI. Dalam Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi atau P3-TGAI adalah juga program perbaikan, rehabilitasi atau peningkatan jaringan irigasi dengan berbasis pada peran serta masyarakat.

    "P3-TGAI dilaksanakan secara swakelola. Penerima manfaat kegiatan P3-TGAI adalah Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)/ Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A)/ Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air ( IP3A )," Jelas Masir, Sabtu (21/12/24).

    Dan untuk pelaksanaan Swakelola, jelas Masir, dilakukan berdasarkan Kontrak PPK dengan pimpinan Kelompok Masyarakat. Pelaksanaan swakelola dalam sebuah instansi dapat dilaksanakan, apabila memenuhi salah satu jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan swakelola.

    "Seharusnya pekerjaan itu dikerjakan secara swakelola oleh masyarakat setempat atau kelompok tani, bukan malah di pihak ketiga. Pasalnya, informasi yang kami temukan di lapangan patut kami menduga panitia hanya modus," kata Masir.

    Investigasi LP3AD, anggaran pekerjaan rata-rata senilai Rp. 195.000.000,- dari APBN tersebut pelaksanaan pembuatan saluran irigasi dari program P3-TGAI berbagai Desa diduga tidak sesuai dengan RAB nya.

    "Kami berharap APH segera mengungkap kasus ini sesegera mungkin, agar ada efek jera terhadap pemanfaatan untuk pelaku kejahatan bermoduskan kelompok tani," harapnya.

    Diduga kuat, pengerjaan proyek saluran irigasi tersebut dengan hanya menumpuk atau menyusun batu-batu tanpa disatukan dengan adukan semen seperti biasanya, dan terkesan asal jadi.

    "Batunya hanya disusun tanpa di kasih adukan semen. Setelah ditumpuk-tumpuk batu tersebut lalu disiram dengan adukan semen, inikan tidak ada kekuatannya, gampang dirobohkan, dikerjakan asal jadi saja," ucap Masir.

    "Konstruksi yang di bangun diduga  mengambil keuntungan untuk kepentingan pribadinya, karna dugaan serta merta proyek tersebut di kuasai oleh piuhak ketiga bukan panitia," tutup Masir.*(Alek)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini