SNIPER86.COM, Agara - Proyek Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di Desa Lawe Sagu Hilir, Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) menjadi sorotan, karena diduga adanya ketidaktransparanan dan kualitas pekerjaan dinilai kurang baik.
Proyek P3-TGAI Desa Lawe Sagu Hilir dikerjakan secara swakelola oleh masyarakat setempat, namun menimbulkan sejumlah pertanyaan terkait sumber dana dan kontrak kerja.
Ketiadaan informasi dan dugaan kesenjangan meskipun P3-TGAI menggunakan dana APBN, di lokasi proyek terdapat kurangnya pengawasan dalam melakukan pekerjaan tersebut, hal ini menimbulkan kecurigaan di tengah masyarakat.
Upaya konfirmasi kepada salah satu anggota panitia yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, dirinya tidak tahu ada pekerjaan proyek di Desa Lawe Sagu Hilir. "Sampai hari ini saya tidak pernah di panggil untuk membicarakan bagaimana proyek irigasi ini. Siapa ketua, siapa anggotanya saya tidak tahu," ungkapnya.
"Kami juga yakin, bahwa ada indikasi dugaan kami sebagai panitia ini haya simbol dan azas pemanfaatan oleh oknum yang mencari keuntungan pribadi. Dan kami berharap, proyek ini di kawal apakah sesuai dengan RAB hingga sampai penarikan di Bank BSI nantinya," ungkapnya lagi.
Kualitas pengerjaan yang dipertanyakan masyarakat setempat juga memprotes hasil pekerjaan yang dianggap asal jadi dan tidak sesuai standar. Pelaksanaan proyek diduga tidak sesuai dengan rencana dan petunjuk teknis yang telah ditetapkan.
Dalam kasus ini kembali ditegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan proyek P3-TGAI. Program ini merupakan program padat karya tunai yang menggunakan Dana APBN dan harus dikelola dengan baik. Masyarakat berhak mengetahui informasi terkait proyek, termasuk sumber dana dan laporan kemajuannya.
Terkait pekerjaan di Desa Lawe Sagu Hilir ini menjadi sorotan penting. Masyarakat dan aparat hukum serta LSM perlu berperan aktif untuk mengawasi proyek ini, agar berjalan sesuai tujuan dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.*(Alek)