SNIPER86.COM, Maluku - Pemungutan suara pada Pemilihan Kepala Daerah serentak di Provinsi Maluku, baik pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur, Bupati - Wakil Bupati serta Pemilihan Walikota - Wakil Walikota kurang lebih 19 hari lagi, dimana pelaksanaan secara nasional pada hari Rabu 27 November 2024.
Pantauan Media ini dilapangan pada masa- masa kampanye calon kepala daerah di Maluku, terutama pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur serta Walikota - Wakil Walikota Ambon, ada titik titik yang diduga akan terjadi kerawanan sebelum proses dan sesudah proses pencoblosan.
Banyak pihak berharap, proses pengumutan hingga penghitungan suara disejumlah tingkatan mulai dari KPPS, PPS, PPK bahkan KPU diseluruh wilayah Maluku, harus diawasi dan dikawal ketat, terlebih pada sejumlah titik titik yang diduga ada kerawanan.
Oleh sebab itu, pihak keamanan yakni TNI - Polri agar bisa mengawal ketat proses pemilihan, kemudian Tim Sukses para calon yang tersebar pada 118 Kecamatan dan pada 1.234 Kelurahan/Desa, supaya bisa ikut memantau, sehingga dapat meminimalisir terjadinya kecurangan pemilu.
Selain itu ada 16 TPS, bahkan lebih pada lokasi tertentu di 9 Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku yang harus diperketat juga, karena ini merupakan kepentingan bersama demi terciptanya proses pemilihan kepala daerah serentak yang benar benar demokratis, sehingga nantinya menghadirkan pemimpin yang benar benar dipercaya dan membawah rakyat Maluku kedepan yang lebih baik dan terciptanya kesejahteraan, keamanan, ketertiban, kedamaian dan keharmonisan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia terkhusus bagi masyarakat di Bumi Negeri para Raja.
Media ini mengingatkan kepada para Calon Gubernur - Wakil Gubernur, Bupati - Wakil Bupati dan Walikota - Wakil Walikota bersama timnya untuk tidak menganggap sepele sebuah informasi, walaupun sebatas dugaan, namun penting adanya. Informasi ini juga bisa dijadikan sebagai referensi dan selanjutnya dapat ditindak lanjuti tentang adanya dugaan kerawanan.
Kerawanan ini menjadi kekhawatiran banyak pihak, terutama para calon yang mengikuti kontestasi pemilihan kepala daerah tersebut. Salah satu diantaranya adalah dugaan adanya Money Politik atau politik uang, yang akan dipergunakan oleh pihak pihak tertentu agar bisa duduk di kursi kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Bupati - Wakil Bupati maupun Walikota - Wakil Walikota.
Untuk itu, kami menginformasikan kepada publik dalam dugaan kami, sehingga hal tersebut perlu dan penting untuk diantisipasi jauh sebelum terjadi, apalagi saat ini waktu tersisa masa kampanye kurang lebih dua minggu, bisa jadi diduga ada pihak pihak tertentu yang memanfaatkan waktu tersebut, atau saat minggu tenang untuk menyusup ke masyarakat pemilih dengan sandi "Serangan Fajar".
Walaupun informasi yang kami sampaikan ini bersifat dugaan atau bukan sesuatu yang pasti, namun informasi seperti ini tetap penting juga untuk diwaspadai dan tindak lanjuti, yakni dengan melakukan pengawasan dan pengawalan ketat.*(MM.S86)