• Pencarian

    Copyright © sniper86.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Konsultan CV PNE Bantah Pemberitaan Miring Terkait Pembangunan Jembatan Mangkrak di Sialang Muda

    Selasa, 24 September 2024, 7:09:00 PM WIB Last Updated 2024-09-24T12:10:36Z

    SNIPER86.COM, Deli Serdang - Proyek pembangunan jembatan penghubung antara Desa Kelumpang dengan Desa Sialang Muda Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumut, dari Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi, Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Viral.

    Hal itu terkait adanya pemberitaan miring dari beberapa media online, yang berjudul  "Pembangunan Jembatan Desa Kelumpang dan Sialang Muda Mangkrak, Warga Mengeluh Akses Terhambat" dan "Dugaan Korupsi Jembatan Sultan Arab Tercium Menyengat, Kejatisu Diminta Turun", edisi tanggal 20 September 24.

    Berkaitan dengan pemberitaan tersebut, ketika dikonfirmasi Ketua Kolaborasi Jurnalis Medan-Belawan (KJM-B) Ivan Hutabarat, yang diwakili Wakil Ketua KJM-B Rudi Hutagaol didampingi Bendahara KJM-B, Jumadi, kepada Konsultan CV Putra Natama Engineering, Robert Naenggolan, membantah narasi yang diberitakan dari beberapa wartawan media online, yang dinilai tanpa mendasar dan bukti yang kuat.

    "Itu tidak benar bang, kalau dikatakan proyek mangkrak, apa buktinya sementara pelaksanaan pekerjaan pembangunan jembatan masih terus dikerjakan, sesuai dengan skedul akhir Bulan November dan selesai akhir bulan Desember paling lambatnya," ucap Robert Naenggolan.

    "Tetapi kami berusaha terus selesai bulan November, karena fisik kedua pondasi sudah rampung dan selesai dikerjakan
    tinggal menunggu rangka jembatan yang kini sedang diperjalanan. Kemungkinan Minggu depan sudah datang dan langsung kita kerjakan rangka jembatannya, lebih kurang tiga Minggu itu akan selesai sesuai jadwal bulan November," ungkapnya, Senin (23/09/24).

    Terkait pemberitaan dugaan korupsi pembangunan jembatan tersebut juga tidak benar. "Itu bohong. Kami tidak mengerti, korupsi dalam hal apa?. Kami pun bingung, padahal pekerjaan terus berjalan. Lantas korupsinya dimana?. Kalau dikatakan korupsi, jika pekerjaannya masih banyak tapi waktunya sudah mepet berapa minggu lagi, itupun bukan korupsi namanya melainkan keterlambatan," katanya.

    Akan tetapi, jelas Robert, menurut jadwal tidak terlambat sebenarnya, sesuai skedul, tetap berjalan yang dibuat oleh PU. "Yah terlambatnya dikitlah, tetapi itu keterlambatan nanti setelah masuk rangka jembatan itu akan kami naikkan keatas progresnya. Karena progres dari jembatan itu adalah di rangkanya pemasangannya dan datangnya bahan rangka jembatan progres yang paling tinggi," jelas Robert Naenggolan.

    Sambung Robert Naenggolan, "Sekarang kedua pondasi sudah rampung selesai. Nah itu tinggal pemasangan rangka jembatan, sebulan selesai dikerjakan bang. Jadi tidak ada kita dikatakan korupsi, dalam hal apa, itu tidak ada. Kecuali korupsinya jika ditinggalkan kontraknya, ini kita kerjakan. Kita optimis bisa kita selesaikan dengan jadwal," sebutnya.

    Ia menambahkan, sebelumnya pihak konsultan dan kontraktor menghadiri sosialisasi undangan Muspika di Balai Desa Sialang Muda, yang dihadiri oleh Muspida, Muspika, Tokoh Masyarakat dan pihak kepolisian. Disitu dibicarakan, bahwa memang itu masih sesuai dengan jadwal yang diberikan PU kepada mereka.

    Menurut Robert, bahwa masyarakat sempat menyuarakan tentang jembatan alternatif agar dibuat, akan tetapi pihak kontraktor tidak membuat jembatan tersebut karena tidak ada dalam kontrak.

    "Tetapi itulah resikonya pembangunan. Meskipun demikian seperti yang saya sampaikan, bersakit sakit dahulu kemudian kalau sudah selesai bersenang senang. Itulah prinsip kami kemarin yang disampaikan kepada seluruh masyarakat," ujar Robert Naenggolan.

    Robert Naenggolan mengatakan, berkaitan dengan pemberitaan miring dari beberapa wartawan media online tersebut, pihaknya sangat kecewa dan keberatan. "Seharusnya sebelum berita dinaikan harus terlebih dahulu dikonfirmasikan kepada kita, sehingga dalam hal ini tidak menimbulkan kerugian secara sepihak lantaran tidak berimbang," tutupnya.*(R - 1)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini