SNIPER86.COM, Ambon - Pertarungan gagasan yang didalamnya termuat Visi dan Misi dari empat pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Ambon menjelang Pemilihan Kepala Daerah serentak yang sudah ditetapkan oleh penyelenggara dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum Kota Ambon, yang dilaksanakan pada hari Rabu 27 November 2024 mendatang.
Salah satu Politisi Maluku yang juga mantan anggota DPRD Provinsi Maluku dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Drs. H. Darul Kutni Tuhepaly menyatakan, bahwa pertarungan keempat pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Ambon cukup menarik, karena keempatnya sudah pasti memiliki gagasan tentang situasi dan kondisi sosial masyarakat Kota Ambon.
Darul Kutni Tuhepaly sempat menyoroti beberapa kondisi Kota Ambon, bahwa kota ini adalah barometer dan parameter, karena Kota Ambon juga sebagai Ibu Kota Provinsi Maluku.
"Selain itu sebagai Kota Jasa dan Kota Pendidikan, sehingga dalam momentum pilkada kota ini, tentu dilihat dari beberapa aspek, yang nantinya menjadi bahan untuk disampaikan kepada masyarakat saat berkampanye," ujar Darul Kutni.
Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Ambon pada periode saat ini dan Lima Tahun kedepan (2024 - 2029), akan muncul dan berbagai spekulasi warga Kota Ambon, bahwa siapakah yang akan menduduki kursi Ambon Satu (jabatan Walikota dan Wakil Walikota Ambon) lima tahun ke depan.
Darul Kutni Tuhepaly menambahkan, bahwa warga Kota Ambon yang tersebar di lima wilayah kecamatan memiliki keinginan besar agar kota ini kedepan nanti menjadi Icon Kota di Indonesia.
"Oleh karena itu, kepada para Calon Walikota saat ini, harus normatif dalam menyampaikan materi kampanye yang biasa biasa saja. Karena ditakutkan, saat terpilih nanti, implementasi terkait dengan kampanye visi dan misi akan berbeda dan jauh dari jangkauan, ini yang ditakutkan masyarakat Kota Ambon Manise," kata Darul Kurni Tuhepaly.
Selanjutnya, Kota Ambon yang berjulukan "Ambon Manise" juga sebagai Ibukota Provinsi Maluku, dengan memiliki penduduk berbagai budaya dan adat istiadatnya, yang tersebar di lima wilayah kecamatan diantaranya Kecamatan Sirimau yang berkedudukan di pusat kota dan kelilingi oleh empat Kecamatan, yaitu Kecamatan Nusaniwe disebelah selatan, Kecamatan Baguala Utara, Kecamatan Teluk Ambon dibagian Barat dan Kecamatan Leitimur Selatan, tentu akan menentukan pemilihan politik juga berbeda pilihannya.
Demokrasi itu adalah oleh rakyat, untuk rakyat dan dari rakyat, hak rakyat dalam memberikan suara kepada siapa yang akan memimpin Kota Ambon lima tahun, adalah tergantung pada warga Kota Ambon itu sendiri dan dalam catatan evaluasinya pemilih Kota Ambon dapat dikatagorikan sebagai pemilih rasional, pemilih tradisional dan ada juga pemilih emosional tapi jangan lupa ada
pemilih pemula yang sebagai besar ada ditangan generasi muda milinial bisa disebut sebagai pemilih melianer.
Bahkan yang cukup menarik ketika ada empat calon Walikota dan Wakil Walikota yang berkompotisi untuk merebut Kursi Kota Ambon Satu - Dua, mereka diantaranya adalah Bodowin Wattimena - Ely Toisuta, Agus Ririmase - Novan Liem, Janje Wenno - Syarif Bakri Assatry dan Teddy Salampessy - Dominggus Luhukay
Dinamika perpolitikan akan terjawab pada 27 November 2024 mendatang, dari situlah kita akan menunggu warga Kota Ambon punya pilihan politik yang positif saat memilih Walikota Ambon.
Kemudian tidak sebatas itu saja, namun Walikota dan Wakil Walikota akan diperhadapkan dengan berbagai permasalahan.
Sudah biasanya akan muncul di Kota ambon tentang keresahan warga kota, misalnya masalah kemacetan, sampah, kesemrautan Pasar Mardika yang sampai saat ini masih belum terselesaikan, lagi - lagi masalah lingkungan dan air bersih, hal yang sering dirasakan warga Kota Ambon.
Dalam kampanye para calon Walikota Ambon saat ini yang tinggal 56 hari lagi, maka diingatkan untuk menyampaikan" Visi - Misi" yang implementasinya untuk program yang baru saja disebutkan diatas untuk bisa disampaikan kepada warga, agar menarik simpati warga, dengan tidak asal bunyinya dan berjanji akan melaksanakannya.
Hal ini merupakan tantangan kedepan bagi calon Walikota dan Wakil Walikota terpilih. "Memang kita semua pasti mengetahui, bahwa program dari pemimpin selama ini tidak semua terjawab, akan tetapi dengan keempat pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota, semua memiliki kemampuan dan strategi yang dapat dikatakan, kehebatan mereka tidak bisa diragukan lagi," ucap Darul Kutni.
Keluh kesah warga Kota Ambon tentang permasalahan permasalahan yang ada di kota saat ini, akan tertangani dengan arif dan bijaksana dari sosok ke empat Calon Walikota, siapa yang terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota semoga kedepan akan melaksanakan program program sesuai rencana kerja.
Bila terpilih walikota defenitif, permasalahan yang dominan di Kota Ambon seperti yang terjadi saat ini, yaitu dibatasinya izin trayek kendaraan angkot dalam Kota Ambon, hal ini kedepan harus segera dihentikan.
"Kemudian difungsikannya terminal transit Passo, sehingga semua kendaraan luar kota hanya hombeks di Terminal Passo, tidak lagi masuk ke Terminal Mardika atau tempat tempat tertentu yang menghambat mengganggu aktivitas yang lain," tutup H. Darul Kutni Tuhepaly.*(MM.S86)