SNIPER86.COM, Medan - Banyaknya Kapal Nelayan melakukan penangkapan ikan dan aktifitas di alur pelayaran di duga dapat menganggu kegiatan pemanduan kapal.
Hal itu terungkap pada acara Rapat Teknis dalam rangka membangun harmonisasi guna peningkatan jasa pelayanan pemanduan di Pelabuhan Utama Belawan, yang diselenggarakan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan KSOP) Utama Belawan di Hotel Grand Mercure Medan Angkasa, Senin (26/8/2024).
Selain acara tersebut, KSOP Utama Belawan juga menggelar acara pisah sambut Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Angkutan Laut dan Kepelabuhan serta Kepala Seksi (Kasi) Patroli dan Penindakan.
Kabid Lalu Lintas Angkutan Laut dan Kepelabuhan sebelumnya dijabat oleh Bos Mascot digantikan oleh Hotman Sijabat. Sedangkan Kasi Patroli dan Penindakan sebelumnya dijabat oleh Muhammad Yusuf Zebua digantikan oleh Joni Situmorang.
Selain DPC HNSI Kota Medan, acara tersebut juga dihadiri oleh pejabat KSOP dan para pejabat dari berbagai instansi yang berada di kawasan Pelabuhan Belawan, Ketua DPC INSA, Ketua DPW ISAA Sumatera Utara, serta agen-agen pelayaran yang berada di Belawan.
Sedangkan rapat teknis itu di buka oleh Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Belawan Rivolindo, S.H., M.M., dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber dan sesi tanya jawab yang dipandu oleh Kabid Pengawasan dan Penindakan Marganda Lambat Asi Sihite.
Ketua DPC HNSI Kota Medan Abdul Rahman alias Atan yang di wakili oleh Wakil Ketua Awal Yatim Syahputra turut hadir dalam acara tersebut, dan sangat mengapresiasi kepada Kepala KSOP Utama Belawan sehingga acara tersebut dapat terlaksana, sekaligus menerima masukan-masukan yang terjadi di alur pelayaran.
"Kita DPC HNSI Kota Medan sudah berulang kali menerima berbagai informasi yang terjadi di alur pelayaran. Beberapa waktu lalu kita mendapat info dari salah satu agen pelayaran. Dimana adanya kegiatan salah satu kapal ikan melakukan aktifitas tidak jauh dari alur pelayan. Setelah di cek, ternyata kapal ikan telah melanggar zona penangkapan dan melakukan penangkapan di zona nelayan kecil. Kita pun berkoordinasi dengan pihak PSDKP Belawan. Hari itu juga pihak PSDKP menertibkan kapal ikan yang memiliki GT 30," Jelas Awal.
Wakil Ketua ini juga mengharapkan kepada pihak KSOP Utama Belawan untuk membuat surat edaran kepada organisasi nelayan maupun komunitas nelayan lain, terkait kegiatan nelayan yang berada di alur pelayaran. Agar tidak ada lagi insiden-insiden terhadap nelayan, baik itu terhadap jaring ikan maupun kapalnya serta membuat diskusi terbuka dengan nelayan terkait alur pelayaran.
"Selain membuat surat edaran, kita juga mengharapkan kepada pihak-pihak lainnya dapat meminimalisasi, agar tidak terjadi kecelakaan yang mengakibatkan kerugian terhadap nelayan," tutupnya.*(Hendra)