• Pencarian

    Copyright © sniper86.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Mantan Ketua Mahasiswa Belawan Angkat Bicara Mengenai Tawuran dan Kriminalitas

    Sabtu, 06 Juli 2024, 1:49:00 AM WIB Last Updated 2024-07-05T18:52:35Z


    SNIPER86.COM, Belawan - Aksi tawuran yang kembali pecah di Kecamatan Medan Belawan adalah masalah yang perlu diperhatikan dan di tanggapi oleh berbagai instansi, lembaga serta seluruh elemen masyarakat. 


    Sebab, masalah ini akan menambah kekumuhan wajah Kota Belawan, merusak pola berfikir generasi, serta dapat menghilangkan nyawa manusia.


    Pada saat diwawancarai awak media Jum'at 05 juli 2024 sore, Rayangga Irza Gentara Chaniago mengatakan, mengenai aksi tawuran atau yang sering kita sebut perang adalah sebuah aksi fisik bersenjata dan non bersenjata yang intens pada antar negara, pemerintah atau dalam arti sempit adalah kondisi permusuhan dengan menggunakan kekerasan.


    Apabila dilihat dari sejarah skala global perang atau tawuran memang sudah ada dari zaman sebelum kenabian berkembang, dimana sebelum pada zaman kenabian hiduplah kelompok-kelompok atau suku-suku yang sering bersiteru memperebutkan hal-hal yang demikian. 


    "Namun aksi tawuran di Kecamatan Medan Belawan bukanlah permasalahan yang disebabkan oleh Budaya. Bagi saya itu bukanlah akar masalah yang kompleks, dan itu merupakan pandangan yang begitu sempit dalam melihat permasalahan yang ada saat ini," katanya.


    Aksi tawuran yang kembali terjadi di Kecamatan Medan Belawan kini telah menjalar dari usia anak-anak, remaja, hingga dewasa. "Saya telah melakukan komunikasi secara humanis terhadap beberapa anak yang terlibat aksi tawuran di beberapa titik, yang menurut saya itu adalah titik rawan," ujarnya.


    Dalam menyelesaikan suatu permasalahan, mestinya semua pihak harus mencari tahu akar permasalahannya. Dan menurutnya, faktor kriminalitas serta aksi tawuran disebabkan oleh 3 (tiga) faktor, yang pertama adalah dampak permasalahan sosial, yang kedua faktor gejolak muda dan yang ke tiga sebab pergeseran paradigma dan banyaknya terminologi baru yang tidak memiliki patokan standart (benchmarking).


    Adapun contoh-contoh dampak permasalahan sosial di Kecamatan Medan Belawan ini bermula dari kemiskinan, karena miskin pendidikan menjadi lemah, pendidikan yang lemah berkembang pada pernikahan dini, karena pernikahan dini dan pendidikan yang lemah timbul lah orang tua yang tidak memiliki kapasitas dalam membimbing anak-anaknya.


    "Bicara gejolak muda mungkin kita semua pernah merasakan berada di posisi muda, dimana saat muda muncul lah bunga-bunga asmara, kecemburuan, kesalahpahaman, ingin terlihat hebat (pride), serta amarah yang berapi-api tanpa memikirkan dampak yang panjang," ungkap Rayangga. 


    Perihal gejolak muda ini disebabkan belum munculnya "prefrontal cortex" atau kecerdasan dalam berfikir, berprilaku dan berbahasa. Sehingga ia berfikir, bahwa salah satu faktor tawuran di Kecamatan Medan Belawan disebabkan oleh faktor gejolak muda.


    Tingginya kecanggihan teknologi telah mempengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Banyak yang menggunakannya dengan cerdas (positif), banyak pula yang menggunakannya dengan buruk (negatif).


    "Tingginya teknologi membuat kita lebih sering aktif pada social media. Dalam social media sering sekali kita melihat content, atau quotes yang menyimpang sehingga banyak generasi gen Z terkhususnya terpengaruh hal yang menyimpang," jelas Rayangga.


    Sehingga, ujar Rayangga, banyaknya terminologi baru ini menyebabkan pergeseran paradigma generasi modern saat ini. "Menurut saya, untuk menyelesaikan masalah dari ketiga faktor yang terjadi di era saat ini, saya berharap Kapolres Pelabuhan Belawan untuk melakukan langkah-langkah persuasif dan destruktif", harapan Mantan Ketua Mahasiswa Belawan ini. 


    Sebagai mana yang dikatakan oleh para filsuf (sun tzu), bahwa kejahatan tidak ada dalam perang gerilya, tetapi hanya ada dalam kegiatan yang tidak teroganisir dan menciptakan anarkisme. "Begitu juga dengan kata aristoteles, bahwa ketidaktahuan adalah akar dari segala kejahatan. Sehingga, kita perlu melakukan langkah persuasif yang lebih mencerdaskan generasi," ujarnya lagi. 


    Adapun contoh langkah persuasif yang ia maksud adalah, seperti membuat penjagaan (posko) di titik rawan, melakukan sosialisasi dan pendekatan terhadap anak remaja, menciptakan dan mendukung penuh kegiatan-kegiatan positif pemuda, serta melebarkan sayap kemitraan guna menciptakan program fundamental seperti sertifikasi dan soft skill, agar pemuda belawan lebih terdongkrak dapat bekerja di kampung halamannya.


    "Tidak hanya langkah persuasif saja, saya juga berharap kepada Kapolres Pelabuhan Belawan untuk melakukan langkah destruktif, seperti menjalankan aturan perundang-undangan dengan tegas bagi pelaku tawuran," harapnya.


    "Dengan hadirnya suara saya kali ini, saya berharap Kapolres Pelabuhan Belawan tidak hanya sekedar membaca dan duduk manis di ruangan dingin dan kursi hangatnya. Bersama kita bisa, hormat saya kepada Bapak Kapolres Pelabuhan Belawan dan seluruh Ayahanda tokoh masyarakat belawan, serta para senior yang memiliki pemikiran jauh lebih tinggi dari saya. Salam perubahan, salam perbaikan," tutup Rayangga Irza Gentara Chaniago MKMB.*(Hendra)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini