SNIPER86.COM, Tanjab Barat - Terkait dugaan mutasi sepihak terhadap dua orang dokter spesialis RSUD Daud Arif Kuala Tungkal oleh Direktur Rumah Sakit dan Bupati, DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) menggelar Rapat Dengan Pendapat (RDP) dengan para pihak yang berselisih, Senin (3/6/24).
Viralnya pemberitaan tentang dua dokter spesialis tersebut pun menjadi atensi wakil rakyat di DPRD Tanjab Barat. Melalui Komisi 2, anggota dewan memanggil para pihak yang berselisih, diantaranya dua dokter yang bersangkutan, Direktur RSUD Daud Arif, Dewan Pengawas Rumah Sakit, Dewan Pengawas Kesehatan, dan Dewan Pengawas Kepegawaian.
Usai menggelar RDP, Ketua Komisi 2 DPRD Tanjab Barat Suprayogi mengatakan, kejadian seperti ini amat sangat disayangkan, karena merugikan semua pihak termasuk para pasien yang akan berobat di rumah sakit tersebut.
Ia juga mengatakan, dengan adanya Miss Komunikasi antara pihak management dan para dokter di RSUD Daud Arif Kuala Tungkal tersebut, perselisihan akhirnya terjadi yang mengakibatkan terganggunya proses pelayanan terhadap pasien.
"Ini sebenarnya karena tingginya ego sektoral dari semua pihak. Hal ini sangat kita sayangkan, karena imbasnya kemana-mana, terlebih para pasien yang akan berobat ke dokter spesialis jadi terganggu. Maka dari itu, mereka Alhamdulillah tadi semua datang memenuhi undangan kami, termasuk 3 dewan pengawas dari 3 unsur," kata Suprayogi.
Tak hanya itu, Ketua Komisi 2 ini juga meminta kepada Bupati Tanjab Barat dan Direktur RSUD Daud Arif mengevaluasi dan mempertimbangkan kembali keputusan yang sudah diberikan kepada dua dokter spesialis tersebut.
"Kami minta kepada Bupati dan Managemen untuk mempertimbangkan kembali keputusan itu. Kita tahu, bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Suryah Khairuddin itu jenisnya Type D, nah apakah pantas sekelas dokter spesialis ini ditempatkan disana, semestinya dokter spesialis ini dibutuhkan di RSUD Daud Arif, karena Type nya itu C," jelas Suprayogi.
DPRD Kabupaten Tanjab Barat melalui Ketua Komisi 2 juga mendorong, agar para dokter terlebih dua dokter spesialis ini untuk bisa beraudensi dan bersilaturahmi dengan Bupati, agar bisa diketahui permasalahan yang sebenarnya.
"Kami berharap Bapak Bupati bisa menerima mereka (dokter spesialis) ini menghadap untuk beraudensi, supaya tidak terjadi lagi kesalahan komunikasi akibat ego sektoral tadi. RSUD Daud Arif Kuala Tungkal masih membutuhkan kedua dokter spesialis seperti mereka," ungkapnya.
Usai Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi 2 DPRD Tanjab Barat, awak media mencoba mengkonfirmasi Dewan Pengawas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daud Arif, namun dirinya seperti enggan memberikan keterangan. Hingga berita ini ditayangkan, tak sepatah katapun keluar dari mulutnya.*(DN)