SNIPER86.COM, Tanjab Barat - Pengerjaan Peningkatan struktur Jalan Kilometer 3-4 di Kelurahan Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) dinilai tidak membuahkan hasil yang memuaskan.
Pasalnya, pekerjaan dengan jenis rigit beton tersebut sudah menimbulkan keretakan, padahal belum dilalui kendaraan. Hal itu menimbulkan pertanyaan dikalangan publik, terkait pengerjaan apakah sudah sesuai spesifikasi atau tidak.
Pengerjaan jalan rigit beton di kilometer
3-4 itu diduga tidak menggunakan besi
warmes, hanya di pasang sambungan besi, dan itu dirasa tidak mampu memberikan kekuatan pada struktur jalan. Alhasil, jalan yang baru saja selesai dikerjakan sudah retak menganga.
Seperti pantauan media ini, Sabtu (15/6/24), retak menganga sepanjang lebar jalan tersebut tampak sakit mata memandang, karena dinilai kurang matangnya perencanaan pengerjaan jalan tersebut.
Kegiatan rekonstruksi peningkatan struktur jalan Km 3 - Km 4 di Kecamatan Tebing Tinggi ini menelan anggaran sebesar Rp. 4.818.500.000.-, yang bersumber dari Dana APBD tahun 2024.
Proyek dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tanjab Barat, dengan nomor kontrak 620/349/kont/kons-ppk.BM/DPUPR ini dikerjakan oleh CV. Aldo Putra Jambi selaku pelaksana, dan CV. Aisoise Consultant sebagai pengawas. Seperti yang tertera pada papan plank yang terpasang di lokasi proyek.
Awak media ini mencoba menemui salah seorang warga yang mengetahui proses dari awal pengerjaan Jalan Rigit Beton tersebut. Ia mengatakan, pada intinya masyarakat sangat berterima kasih dengan adanya pembangunan jalan di daerahnya, namun ia nya menyesalkan karena tidak memakai besi warnes dalam pengerjaannya.
"Kalau masalah pembangunan Jalan Rigit Beton ini, kami sebagai masyarakat sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat, akan tetapi apakah tahan jalan ini nantinya dilalui kendaraan kalau tidak dipasang besi warnes. Padahal kita ketahui, besi warnes adalah material yang mampu menahan beban," kata warga yang enggan namanya disebut.
"Disini itu dilalui kendaraan mobil logging.
Bapak lihatlah sekarang hasilnya, pekerjaan rigit beton sudah banyak yang retak, sudah ada berapa titik seperti itu. Saya sebagai warga meminta, agar Dinas PUPR turun ke lapangan melihat hasil pekerjaan Jalan Rigit Beton ini," tuturnya.
Guna meminta penjelasan, awak media ini mencoba menghubungi pihak Dinas PUPR melalui pesan WhatsApp, terkait pengerjaan Jalan Rigit Beton tersebut. Namun, hingga berita ini ditayangkan, tak satupun yang mau memberikan keterangan.*(DN)