SNIPER86.COM, Ambon - Guna mengupdate perkembangan terbaru menjelang Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-7 yang akan dilaksanakan pada 8 - 9 Juni 2024, mendatang, Careteker Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama bersama Panitia Konferwil NU Maluku melaksanakan rapat koordinasi persiapan, sebagaimana surat keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tentang pelaksanaan Konferwil NU Maluku yang akan diselenggarakan pada Juni mendatang.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Careteker Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Provinsi Maluku, yang juga Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Cak H. Faisal Saimima, S.E., kepada awak media di Kantor PWNU Maluku, Jalan Permi, Ambon, Senin (20/5/24).
Cak H. Faisal Saimima, S.E., menyatakan, bahwa rapat koordinasi dan kesiapan hari ini adalah untuk memantapkan semua agenda yang dibutuhkan, dalam pelaksanaan Konferwil NU Maluku mendatang.
Cak Saimima juga menyinggung soal kepesertaan yang akan hadir nanti, baik sebagai yang memiliki hak suara dan peninjau, yang terdiri dari PCNU Kabupaten - Kota Se- Maluku. Dikatakannya, bahwa ada satu PCNU yang tidak menjadi peserta penuh atau peserta yang memiliki hak suara, yaitu PCNU Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), akibat dari kefakuman pada keorganisasian.
"Mereka selama ini tidak ada komunikasi dengan pihak setingkat di atasnya, sehingga pelaksanaan Konfercab PCNU Kabupaten Seram Bagian Timur sampai saat ini belum terlaksana. Kita sudah berupaya saat ini dengan PBNU, agar PCNU Kabupaten Seram Bagian Timur diberikan kesempatan untuk mengikuti Konferwil Nahdlatul Ulama Provinsi Maluku ke-7 pada 8-9 Juni mendatang, akan tetapi sebagai peserta peninjau bukan peserta yang memiliki hak suara," ucap Ketua Careteker PWNU Maluku Cak Saimima.
Kemudian, katanya, para Banom dan Lembaga NU yang ada di Maluku harus dan wajib hukumnya untuk menghadiri acara Konferwil Nahdlatul Ulama Provinsi Maluku ini, karena berdasarkan Keputusan Perkumpulan NU, Nomor : 01/XII/2022, tenang Konferensi Wilayah dalam perkumpulan Nahdlatul Ulama.
"Rapat hari ini juga adalah salah satu agenda pembicaraan tentang PCNU Kabupaten SBT. Insya Allah Careteker PWNU Maluku akan maksimal melakukan koordinasi dan komunikasi dengan PBNU terkait dengan PCNU SBT, untuk mengikuti Konferwil NU Maluku ke 7 ini, namun dalam kehadirannya sebagaimana yang saya sampaikan di atas hanya sebagai peserta peninjau bersama para Banom dan Lembaga Nahdatul Ulama di Provinsi Maluku," jelasnya.
Dijelaskan Cak Saimima, bahwa PCNU yang memiliki suara sah hanya 9 kabupaten/kota, di antaranya Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Buru, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Kepulauan Aru, Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Pelaksanaan Konferwil NU kali ini agak sedikit menarik, karena para kandidat atau Bakal Calon Ketua Tanfidziyah harus memiliki tanda kelulusan pendidikan kaderisasi 3 tingkatan, yakni PDKNU, PMKNU dan AKNNU, ketiga penjenjangan pendidikan kaderisasi NU dimaksud wajib hukumnya untuk dimiliki sebagai bakal calon.
"Tidak ada kata kecuali, dan syarat tersebut berdasarkan peraturan perkumpulan Nahdlatul Ulama nomor : 3 Tahun 2022 tentang syarat mutlak untuk menjadi pengurus wilayah, apalagi mencalonkan atau dicalonkan sebagai Ketua Tanfidziyah," jelas Cak H. Faisal Saimima.
Hadir dalam rapat koordinasi, diantaranya para Pengurus Careteker PWNU Maluku dan Panitia Konferwil NU ke -7, yakni Wasekjen PBNU Cak H. Faisal Saimima, S.E., yang juga Ketua Careteker PWNU Maluku, Dr. H.M. Yamin, M.Pd.I., selaku Pengurus Careteker, yang juga menjabat Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku, H. Abd. Karim Rahantan, S.Ag., M.H., sebagai OC, Sahril Rumluan, S.Fil.I., dan Jamil Difinubun, S.E., (SC), Abd. Gani Wael, S.Ag., salah satu seksi kepanitiaan serta sejumlah Banom dan Lembaga Nahdatul Ulama di Provinsi Maluku.
"Insya Allah Konferwil ke-7 nanti aman, tertib dan lancar, karena kegiatan tersebut dilaksanakan dengan penuh semangat dan keikhlasan semata mata hanya karena Allah SWT. Ingat, bahwa ini bukan organisasi seperti yang lainnya. Maaf, seperti paguyuban dan lain lain, tapi ini Organisasi Keulamaan dan organisasi inilah yang berdarah darah untuk membantu dan berjuang serta melahirkan Negara Republik Indonesia yang kita cintai bersama ini. Insya Allah akan dikawal dan jaga oleh para pasukan khusus kita, baik secara gaib maupun terlihat seperti pasukan Banser NU," jelas Cak Saimima.
"Kita tetap menghargai dan menghormati Institusi Pemerintah Provinsi Maluku dan Kota Ambon, termasuk pihak keamanan dalam hal ini Kepolisian setempat dan juga pihak aparat TNI. Konferwil NU Maluku ke - 7 ini Insya Allah akan dihadiri oleh Para Ulama dan Habaib di Negeri ini, kemudian para pejabat daerah, tapi lebih khusus kehadiran keluarga besar Nahdliyyin," jelasnya lagi.
Senada dengan Cak Saimima, Ketua Organizing Comittee (OC) H. Abd Karim Rahantan, S.Ag., M.H., menyampaikan, bahwa seluruh rapat koordinasi dalam rangka persiapan Konferwil NU ke 7 ini berjalan sebagaimana yang baru saja disampaikan oleh Ketua Careteker Cak H. Faisal Saimima.
"Kemudian saat ini, panitia Konferwil Nahdlatul Ulama Provinsi Maluku, setelah Careteker mengeluarkan Surat Keputusan (SK) tentang panitia pelaksanaan dan penyelenggaraan Konferwil Nahdlatul Ulama Provinsi Maluku ke-7 ini, tertanggal 24 Februari 2024, maka panitia sudah melakukan beberapa pertemuan termasuk rapat koordinasi dan kesiapan hari ini. Oleh karena itu, panitia telah melakukan kesilapan kesiapan terkait dengan Konferwil dimaksud, namun dalam segala aspek panitia senantiasa selalu melakukan koordinasi dengan pihak Careteker, sehingga ada petunjuk dan arahan yang panitia kerjakan," kata H. Abd. Karim.
"Jika ada petunjuk dan arahan dari Careteker PWNU Maluku, maka sudah tentu panitia baik itu Organizing Comittee (OC) dan Sterring Comittee (SC) bersama para seksi dalam kepanitiaan Konferwil NU ke-7, akan melakukan rapat khusus dengan Careteker terkait hal hal yang kita lakukan, atau dengan kata lain kebutuhan kebutuhan yang diperlukan," jelas H. Abd. Karim Rahantan.
Terakhir Rahantan berharap, agar adanya partisipasi aktif dari semua pihak, khususnya Keluarga Besar Nahdliyyin di Bumi para Raja tersebut. "Kalau bukan kita siapa lagi. Kita harus buktikan, bahwa Nahdatul Ulama bukan organisasi kecil tetapi organisasi yang melahirkan Negeri ini. Ini bukti sejarah perjalanan dan perjuangan negeri ini," tutupnya.*(MM.S86)