SNIPER86.ID, Belawan - Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Medan terus melakukan edukasi dan sosialisasi tentang penyakit diabetes, yang merupakan penyakit berbahaya dan harus dicegah sejak dini. Apalagi diabetes menjadi salah satu penyakit mematikan nomor tiga di Indonesia, menurut data WHO.
Kali ini, Persadia Medan menggelar workshop dengan tema 'Hidup Sehat bersama Diabetes' di Aula Kantor Camat Medan Belawan, Kota Medan, Senin (18/3/2024) pagi.
Pada kegiatan sosialisasi kali ini dihadiri puluhan Lurah, Kepala Lingkungan (Kepling) dan ASN yang ada di Kecamatan Medan Belawan.
Adapun narasumber pada sosialisasi penyakit diabetes ini adalah Dr. Drs. H. Syafruddin Ritonga, M.A.P., dengan topik penyakit diabetes, lalu Dr. Wenggedes Frensh, S.H., M.H., dengan topik cyber crime dan Dr. H. Budi Hartono, M.Si. dengan topik goog goverment. Ketiganya berasal dari pascasarjana Universitas Medan Area (UMA).
Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Medan Dr. Drs. H. Syafruddin Ritonga mengatakan, tujuan penyuluhan ini untuk menambah wawasan masyarakat terkait penyakit diabetes selama menjalankan ibadah puasa, sehingga masyarakat bisa tetap menjalankan ibadah puasa dengan lancar.
"Orang diabetes bisa puasa, tetapi harus skrining dulu ke dokter sebelum ibadah puasa. Kalau tidak skrining, yang ditakutkan itu terkena Hipoglikemia. Jika dicek diketahui rendah, segera batal puasa dengan minum. Tanda-tanda hipoglikemia itu keringat dingin, dan mata kabur," jelas Prof. Dr. H. Syafruddin Ritonga, M.A.P.
Dengan begitu, ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat, agar tetap menjaga pola hidup sehat dengan memperhatikan pola makanan selama menjalankan ibadah puasa.
"Jadi kalau kita sudah penderita diabetes, apapun makanannya harus kita jaga. Jumlah kalorinya itu tidak lebih dari 1.700 Kalori," ulasnya.
"Tapi pola makan sekarang kan harus berubah, terutama sahur dan berbuka. Maka dianjurkan kepada penderita diabetes itu, sahur 15 menit sebelum imsak, makan secukupnya, harus seimbang dan bergizi. Kemudian berbukalah dengan yang manis, pola makannya juga di takar," ujarnya.
Syafruddin Ritonga menambahkan, bahwa Perangkat Kecamatan sampai Lingkungan merupakan unsur pemerintah yang dekat dengan masyarakat, yang mampu menginformasikan pentingnya kesehatan di masyarakat.
"Mereka sebagai garda terdepan, yang diharapkan bisa mengedukasi masyarakat. Seperti kita tahu, Sumut rangking lima diabetes terbesar, dan Indonesia juga rangking lima terbesar. Jadi kalau bisa mereka ini bisa menjadi garda terdepan di lingkungan masing-masing," harapnya.
Senada, Camat Medan Belawan Yoga Irawan berharap seluruh jajaran Lurah, Kepling dan ASN nya bisa bekerjasama dalam mengedukasi masyarakat terkait diabetes, dan pentingnya menjaga pola hidup selama ramadhan.
"Kepling ini adalah barisan terdepan perpanjangan tangan Pemko Medan, untuk mengedukasi masyarakat selama bulan Ramadhan agar bisa menjaga kesehatan, kaitannya dengan penyakit diabetes. Mudah-mudahan bapak dan ibu kepling bisa menjadi garda terdepan untuk masyarakat, akan pentingnya menjaga pola hidup dan kesehatan," ucapnya.*(Gunawan)