SNIPER86.ID, Deli Serdang - Dalam situasi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu), sering terdengar frasa 'serangan fajar'. Tatkala mendengarnya, terbayang sebuah tindakan yang dilakukan tiba-tiba di waktu fajar.
Bayangan itu tidak keliru. Namun, serangan fajar politik yang muncul di musim Pemilu, tak terkecuali Pemilu 2024 ini.
Serangan fajar politik identik dengan perilaku korupsi, yaitu money politics alias politik uang. Serangan fajar ini umumnya dilakukan tim sukses caleg, pasangan capres-cawapres, atau calon kepala daerah agar banyak orang yang memilih calon tersebut pada saat pencoblosan Pemilu.
Namanya politik uang, sudah pasti menjadi instrumen utama. Uang dipilih karena bobotnya yang ringan, sehingga mudah dibawa ke mana saja. Uang juga mudah disembunyikan.
Tim sukses umumnya memberikan uang sebagai alat tukar dengan suara yang dicoblos di TPS. Nilai nominal yang diberikan sangat beragam antara Rp. 50.000 hingga ratusan ribu.
Itu lah salah satu Tim Sukses untuk Caleg DPRD Sumut 1 dan DPR RI diduga Gelap Mata. Serangan Fajar yang sudah diterima A atau AK, warga Desa Sei Rotan dari Caleg DPRD Sumut 1 berinisial K dan K sebelumnya menerima dari Caleg DPR RI berinisial AJP diduga digelapkan oleh A atau AK, sehingga membuat warga yang diminta Data Kartu keluarga meradang.
Salah seorang warga yang namanya tidak ingin disebutkan mengatakan kepada awak media ini, "ya bang benar, Kartu Keluarga (KK) kami di minta oleh tim sukses berinisial A atau AK, dan kami dijanjikan uang ratusan rib untuk mencoblos Caleg DPRD Sumut Dapil 1 berinisial K dari partai bergambar Burung Garuda dan DPR-RI dari partai yang sama berinisial AJP," ucapnya.
Lanjut warga, ia juga mengatakan, bahwa dirinya telah mencoba menghubungi A atau AK melalui sambungan telpon dan A atau AK mengatakan telah menerima dana dari Caleg DPRD Sumut 1 berinisial K, dan akan menghubungi jika sudah sampai rumah, namun hingga saat ini A atau AK tidak bisa dihubungi. "Kami cuma minta kembalikan data kami. Kami takut data kami dipergunakan untuk hal yang tidak baik" ucap warga.
Sementara, Caleg DPRD Sumut 1 berinisial K dan Caleg DPR-RI berinisial AJP maupun melalui tim suksesnya saat dikonfirmasi belum memberikan jawaban, hingga berita ini diterbitkan.*(Bersambung.....)
(Tim)