SNIPER86.ID, Agara - Terkait penolakan 3 nama calon Komisioner Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Tenggara (Agara) yang diduga bermasalah, Aliansi Sepuluh Pemuda kembali berorasi di depan Gedung DPRK Agara.
Pada aksi tersebut, sempat terjadi insiden penerobosan oleh peserta aksi terhadap barisan petugas Kepolisian yang tengah mengawal aksi demo tersebut.
Dalam pantauan Sniper86.id, aksi dorong antara Aliansi Sepuluh Pemuda yang menyuarakan terhadap penolakan tiga nama calon KIP Aceh Tenggara dengan aparat keamanan, diduga akibat proses penetapan kelolosan yang belum diumumkan, Senin (22/1/2024).
Mereka menilai, keterlambatan penetapan kelolosan calon komisioner itu dikhawatirkan pihak Komisi A DPRK Aceh Tenggara, akan kembali meloloskan tiga nama calon yang ditolak.
Ketiga nama calon yang ditolak, diantaranya Mhd. Safri Desky, Kamansori dan Sufriadi Bangko. "Mereka telah banyak menunjukan ketidakprofesionalan dan pernah mendapatkan pelanggaran kode etik dalam perkara perekrutan PPK dan PPS," sebutnya.
"Jangan biarkan penyelenggara demokrasi kedepannya, orang-orang yang telah bermasalah. Terlebih lagi, bahwa isu lobi melobi untuk kelolosan dari tiga oknum tersebut, semakin menguat," kata Yunus.
Untuk itu, kata Yunus, pihaknya ingin memastikan dari semua anggota Komisi A DPRK Aceh Tenggara (Agara) untuk memberikan tanda tangan nota kesepahaman, terkait tiga nama calon yang ditolak.
Ketua Komisi A DPRK Aceh Tenggara Supian Sekedang, yang didampingi dari segenap Fraksi Partai di gedung tersebut mengatakan, pihaknya mendukung atas pernyataan orasi yang disampaikan oleh pemuda tersebut.*(Dalisi)