SNIPER86.ID, Labuha - Gelar hari Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) sedunia, Dinas Kesehatan dan PKK Kabupaten Halmahera gandeng Komunitas Jurnalis Halmahera Selatan (KJH) bagi - bagi poster, air mineral dengan sejumlah pesan - pesan bahaya AIDS serta pita merah sebagai lambang kejamnya virus human immunodeficiency virus (HIV), karena sangat merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di lokasi pusat keramaian, diantaranya Zero Poin, areal Dinas Perhubungan Halmahera Selatan (Halsel) hingga Tugu Ikan di Desa Labuha Kecamatan Bacan, Jumat (01/12/2023).
Istri Bupati Halsel, yang juga Ketua PKK Halsel Rifa'at Al Sa'adah Basam menegaskan, HIV AIDS adalah jenis penyakit berbahaya dan bisa menular pada suatu populasi masyarakat.
"Seseorang yang terinfeksi HIV sangat mudah menularkan virus tersebut kepada orang lain. Satu-satunya cara untuk menentukan apakah HIV ada di dalam tubuh seseorang adalah melalui tes HIV. Sayangi keluarga kita, mereka adalah sumber kebagian kita, mari jaga keluarga dan jauhi sek bebas," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Halsel Asia Hasjim ditemui di lokasi kegiatan Zero Poin mengaku, bahwa kegiatan tersebut sekaligus mensosialisasikan kepada masyarakat, jika Halsel sedang berperang dengan AIDS. Pasalnya, dari tahun ke tahun penderita AIDS meningkatkan tajam.
Data 2 tahun terkakhir hingga di penghujung 2023 ini tetap masih mendominasi AIDS, sehingga pihaknya himbau masyarakat jaga diri jaga keluarga, dari pergaulan bebas dan sejenisnya, terutama bergonta-ganti pasangan.
"Infeksi HIV menyebabkan penurunan dan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Hal ini menyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi penyakit dan berujung kematian. Jika tidak dipedulikan, kita akan bermohon ke Pemkab agar sama - sama perangi AIDS melalui pemeriksaan darah atau kesehatan yang digelar di lingkup Pemkab Halsel," tegasnya .
Di lokasi yang sama, Ketua KJH Aisyah Damra Kamarullah mengaku banyak laporan yang masuk, terkait semakin maraknya sek bebas di Halsel. Berdasarkan data, Halsel mengoleksi penderita AIDS tertinggi dari 9 kabupaten di Malut.
Echa, sapaan akrabnya ini menegaskan, akan selalu mensuport kegiatan serupa dalam rangka melawan HIV AIDS baik melalui tulisan hingga tindakan sosial lainnya. Pihaknya, bahkan dengan tegas membuka diri untuk instansi manapun yang akan menggelar aksi serupa untuk mengikutsertakan KJH.
"Data kami tahun 2020 ada 180 lebih kasus dan meroket 2023 capai fantastis 300 lebih, baik yang terinfeksi maupun dalam proses pengobatan. Kami akan selalu mensupport kegiatan serupa, dalam rangka melawan HIV AIDS baik melalui tulisan hingga tindakan sosial lainnya," ujarnya.*(HM)