• Pencarian

    Copyright © sniper86.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Terkendala Biaya Operasional, Ambulan Laut Milik RSUD Obi Bak Pajangan di Pelabuhan Jikotamo

    Minggu, 12 November 2023, 9:00:00 PM WIB Last Updated 2023-11-12T14:00:36Z

    Teks Foto : Speed Boat (Ambulan Laut) Milik RSUD Obi diduga lama terparkir di Pelabuhan Jikotamo karena terkendala biaya operasional. (Dok. Sniper86.id)


    SNIPER86.ID, Halsel - Bantuan ambulan laut yang diberikan oleh PT Harita Group, yakni salah satu perusahaan tambang yang beroperasi di Pulau Obi Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara, terlihat seakan menjadi pajangan belaka.


    Speed boat (ambulan laut) yang sudah berbulan-bulan tidak digunakan oleh pihak rumah sakit diduga akibat kendala tidak adanya danah oprasional dari pemerintah, padahal tingkat orang sakit yang dirujuk ke RSUD Labuha sangat tinggi, dan rata-rata pasien yang di bawah ke RSUD Labuha mengunakan biaya sendiri.


    Kepada awak media, Direktur RSUD Obi dokter Dyki Ardiansyah mengatakan, untuk ambulan laut saat ini masih menunggu biaya operasionalnya. Karena menurutnya, konsumsi BBM yang digunakan untuk speed boat tersebut cukup besar. 


    "Kemarin waktu diantar dari Kawasi ke Laiwui, makan bensin 100 liter. Perkiraan rekan-rekan motoris disini, kalau Jikotamo ke Bacan (PP) bisa lebih dari itu. Kami tidak bisa bebankan ke keluarga pasien, karena terlalu besar. Sementara anggaran tahun ini belum dianggarkan biaya operasional ambulance laut ini," kata Direktur RSUD Obi, melalui pesan WhatsApp nya.


    Terpisah, disampaikan salah satu Tokoh Pemuda Obi, biasa di sapa Nimron, dirinya berharap kepada Pemerintah Daerah khususnya dinas terkait, agar lebih memperhatikan hal seperti ini.


    "Kami masyarakat Obi sangat membutuhkan apalagi kalau pasien darurat, belum lagi pasien yang mau di rujuk dengan biaya sendiri dan tidak memiliki kecukupan biaya, yang ada hanya pasrah menunggu. Kalau pakai speed boat carteran sekarang biaya mencapai hampir sepuluh juta rupiah," ungkap Nimron.*(HM)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini