SNIPER86.ID - Probolinggo - Generasi Milenial memegang peranan penting dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Hal itu tak terlepas dari jumlah generasi milenial yang mencapai lebih dari 33 persen Pemilih pada Pemilu kali ini.
Sadar betul akan potensi untuk meraup suara dari generasi milenial tersebut. Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Gerindra di Daerah Pemilihan (Dapil) VI kabupaten Probolinggo Yuni Astutik. Bergerak cepat untuk meraih simpati dan dukungan dari kalangan milenial yang ada di wilayah kecamatan Lumbang, Tongas, dan Sumberasih.
Hal yang dilakukan oleh perempuan dengan dua anak asal Desa Sumberbendo, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo ini yakni dengan gemar blusukan menemui para calon konstituennya, terutama kalangan ibu-ibu dan anak muda.
"Karena saya juga berasal dari generasi milenial, maka saya coba membaur dengan mereka. Melihat dan mendengarkan setiap keluh kesah mereka, terutama terkait dengan harapan mereka kedepannya seperti apa," ujar perempuan yang akrab disapa Mbak Yuni ini, Senin (9/10/2023).
Menurutnya, dengan metode melihat dan mendengarkan itu. Dia menjadi tahu apa yang menjadi permasalahan yang ada dimasyarakat secara nyata dan bisa dijadikannya bekal apabila kelak ia di takdir sebagai anggota legislatif.
"Ketika mengetahui apa yang menjadi harapan mereka itu. Tentunya saya tidak bisa berjanji atau menjanjikan sesuatu yang muluk. Hanya saja, ketika memang saya dipilih dan jadi (Anggota Dewan.red). Maka harapan-harapan mereka itu menjadi amanah yang akan saya bawa sampai mati," ujarnya.
Diakuinya, memang dengan metode tatap muka secara langsung itu. Jelas akan menyita banyak waktu, tenaga, dan pikiran. Namun hal itu dianggapnya merupakan sebagai sebuah konsekuensi dari kenekatan dirinya untuk mencalonkan diri sebagai salah satu Caleg.
"Saya tidak mau dianggap hanya sebagai caleg pelengkap. Tapi saya akan serius bertarung untuk merebut hati rakyat di ajang Pemilu mendatang," tegasnya.
Lebih lanjut, Mbak Yuni secara terang-terangan menyampaikan kepada kalangan milenial yang ia temui. Kalau dirinya memang sangat terbatas dalam hal finansial. Sehingga jangan berharap ketika pemilihnya berangkat dan mencoblosnya di TPS nantinya akan mendapatkan uang.
"Saya yakin mereka lebih pintar dari saya. Silahkan ambil uangnya, tapi apakah masa depan mereka hanya dihargai dengan selembar atau dua lembar uang. Saya kira suara mereka jauh lebih berharga dari itu dan harus disalurkan pada orang yang tepat," pungkasnya.*
(Tofa)
