SNIPER86.ID - Probolinggo – Yonki Hendriyanto selaku Ketua Bawaslu Probolinggo hadir untuk memberikan paparan tentang pengawasan serta potensi kerawanan di Kabupaten Probolinggo.
Dalam kesempatan tersebut ia juga menyampaikan tambahan pencegahan pelanggaran pada pelaksanaan Pemilu serentak tahun 2024. Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Eksternal Mantap Brata Semeru di Ruang Parama Satwika Polres Probolinggo, Kamis (13/10).
Ketua Bawaslu mengatakan, sebagai upaya pencegahan yang dilakukan Bawaslu perlu adanya penjelasan tentang pelanggaran yang bersifat destruktif atau merusak.
"Bawaslu berkomitmen dan berikhtiar untuk menjaga Pemilu serentak tahun 2024 agar berjalan aman dan kondusif. Perlu bagi kita mengetahui dampak pelanggaran. Sebagai pemangku kepentingan tentunya kita harus mengetahui lebih lanjut,” terang Romo Yonki (sapaan akrab Yonki Hendriyanto-red).
"Pelanggaran berdaya rusak tinggi antara lain, berupa manipulasi data penghitungan suara, korupsi politik dan penyalahgunaan kekuasaan. Namun ada juga pelanggaran berdaya rusak rendah, seperti pemasangan atribut dan pawai yang menyebabkan kebisingan dan menganggu estetik tatanan daerah, Tidak hanya itu, namun juga menganggu ketentraman,” lanjutnya.
Dipaparkan Ketua Bawaslu, bahwa pelanggaran pemilu yang berdaya rusak tinggi tidak hanya merusak tatanan demokrasi, tapi dapat merusak moralitas masyarakat. Oleh karenanya, penyelenggara pemilu harus menjaga komitmen integritas dalam situasi yang penuh tekanan mendekati puncak Pemilu. Karena jika tidak dicegah ataupun dihentikan hal tersebut akan berdampak signifikan pada integritas pemilu.
Sebagai langkah awal, yaitu memperkuat kerjasama antar lembaga dan instansi untuk menciptakan kolaborasi yang baik. Karena semakin kuat kerjasama, maka potensi konflik dan kecurangan akan berkurang.
"Mari kita kenali jenis pelanggaran. Karena bagaimanapun situasinya profesionalitas penyelenggara Pemilu harus tetap dijaga, maka perlu komitmen bersama dalam mencegah pelanggaran,” pungkas Romo Yonki.*
(Fiq/Humas Bawaslu)