Sudari, ST | Ketua Komisi II DPRD Kota Medan
SNIPER86.ID | Medan - Ketua Komisi II DPRD Kota Medan, Sudari, ST, menargetkan angka stunting di Kota Medan dapat segera ditekan, karena Stunting adalah masalah kesehatan terkait pertumbuhan balita yang tidak optimal akibat asupan gizi yang kurang.
Hal ini disampaikan Sudari, ST dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPRD Medan bersama Dinkes Kota Medan di ruang Komisi II, Jumat (27/5/2022).
Rapat berjalan hangat saat dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II Sudari ST didampingi Sekretaris Komisi Wong Cun Sen, Modesta Marpaung, Netty Siregar, T Erdiansyah Rendy dan Kepala Dinas Kesehatan Taufiq Ririansyah didampingi Sekretaris Edi Subroto dan staf lainnya.
Sudari mengatakan, salah satu pencegahan stunting adalah dengan mengoptimalkan asupan gizi dan pola makan bagi calon ibu dan anak di usia muda. Maka dari itu, kepekaan dan pelayanan kesehatan harus lebih ditingkatkan, khususnya dalam menanggani kasus ini.
"Anggaran 1 Miliar lebih, untuk tambahan makanan ibu hamil dan Balita seharusnya sudah dapat disalurkan secara bertahap sejak Pebruari lalu. Tetapi kenyataannya sampai hari ini belum juga tersalurkan. Warga miskin itu berharap bantuan itu secepatnya bukan dipenghujung tahun. Bagaimana mungkin penurunan stunting dapat berhasil dilakukan kalau kinerja Dinkes dari tahun ke tahun seperti ini, saya harap program PMT (Pemberian Makanan Tambahan) bagi Balita dan Ibu hamil segera direalisasikan " tegas Sudari.
Perlu diketahui, Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan asupan gizi kronis, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis dan berpengaruh pada peningkatan SDM di masa depan.
Pelayanan Puskesmas juga turut mendapat perhatian dalam gelaran rapat ini, Sudari menekankan agar mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas harus lebih ditingkatkan, agar masyarakat merasa lebih nyaman.
" Saya banyak mendapat keluhan masyarakat terkait pelayanan di puskesmas, saya harap Dinas Kesehatan dapat lebih meningkatkan mutu pelayanan diseluruh Puskesmas yang ada di Kota Medan ini, sambut masyarakat yang ingin berobat dengan lebih humanis, jadi masyarakat tidak takut berobat ke Puskesmas". tegasnya.
Menaggapi permasalahan tersebut, Kadis Kesehatan Kota Medan Dr Taufiq Ririansyah menuturkan, akan memaksimalkan penggunaan anggaran yang bernilai Rp 1,3 Miliar tersebut untuk segera merealisasikan program PMT (Pemberian Makanan Tambahan).
Beliau juga menjelaskan, berdasarkan dari pendataan bulan Februari 2022, terdapat 550 kasus balita penderita stunting, pihaknya mengaku akan melakukan kolaborasi dengan beberapa OPD lainnya, guna memaksimalkan penanganan Stunting yang terjadi di Kota Medan ini.
(Dakar)