Permintaan itu disampaikan Ketua Komisi II Sudari dalam rapat yang digelar bersama dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Medan, dan dampingi sekretaris Komisi II ,Wong Cun Sen Tarigan, Modesta Marpaung, Netty Siregar, Janses Simbolon, Johanes Hutagalung dan Syaiful Ramadhan, di ruang rapat Komisi II Lantai III gedung DPRD Kota Medan.
Dalam rapat tersebut, Sudari menegaskan agar sesegera mungkin Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Medan membuat Program Pelatihan, agar masyarakat yang kesulitan mencari pekerjaan akan mendapatkan pelatihan dan lisensi untuk mempermudah masyarakat memperoleh pekerjaan sesuai dengan bidangnya.
" Mohon atensinya pak, banyak orang butuh pelatihan kerja disaat-saat ini pak, pelatihan operator alat berat seperti operator Crane atau Operator Porklep sesuai dengan permintaan pasar, dan akan sangat membantu buat masyarakat, banyak masyarakat ingin memiliki lisensi pelatihan tapi terkendala biaya karena kurang mampu, dengan adanya anggaran senilai 2 Miliyar di Disnaker ini, kami harap bisa membantu masyarakat untuk memiliki ketrampilan dan mudah mencari pekerjaan ". ucap Sudari.
" ini sudah pertengahan tahun, tapi anggaran yang terserap baru sekitar 6%, kami mohon program-program Disnaker segera direalisasikan, jangan sampai Silpa diakhir tahun, Disnaker juga harus memiliki tim survey, yang tugasnya mensurvey bidang-bidang pekerjaan yang sangat dibutuhkan bagi perusahaan-perusahaan yang ada di kota medan ini ". tegas sudari kembali.
Perlu kita ketahui manfaat dari Program pelatihan dan pengembangan SDM bagi calon pekerja, dengan prosedur yang terstandarisasi dan sistematis program pengembangan SDM memiliki tujuan untuk mengembangkan keahlian, ketrampilan atau skill untuk jangka panjang di masa depan.
Secara garis besar erat kaitannya dengan mempersiapkan calon pekerja baru dengan dasar-dasar ketrampilan yang dibutuhkan sesuai dengan bidang pekerjaannya.
Tak sampai disini, Sudari juga menghimbau kepada Disnaker agar para peserta yang telah menyelesaikan pelatihan dan mendapatkan lisensi agar terus di pantau, dan dibina apabila mereka masih belum mendapatkan pekerjaan.
" Coba dilihat para peserta yang telah selesai melakukan pelatihan, apakah mereka sudah mendapatkan pekerjaan tau belum, yang menjalankan pelatihan perbengkelan apa sudah kerja di bengkel atau punya bengkel sendiri, atau malah masih nganggur, tolong ini juga harus diperhatikan ". Tutup sudari.
(Dakar)